Miss Understanding
Musim telah mulai
berubah, matahari mulai terasa dekat menyinari ruang kelas. Suasana kelas yang
sunyi membuat sesorang gadis yang bernama Bican terbuai akan lamunan,
membayangkan di pantai yang biru Bican dan seorang lelaki seumuran dengannya
bertelanjang kaki bermain air dan berlari diatas pasir. Suasana pantai yang
panas tetapi berhawa sejuk membuat Bican betah bersama dengannya. Ditengah
tengah lamunan, tiba-tiba Mio- sahabat karibnya Bican datang mengagetkannya.
“Bican, nanti sepulang sekolah ikut aku beli buku Matematika di
toko buku Timed yaaa??” ucap Mio sambil membawa makanan yang dia belinya di
kantin.
Bican hanya menganggukkan kepala dan lamunan itu mulai memudar dan
lenyap.
* * *
Bel pulang sekolah baru berkumandang, meja Mio sudah bersih dari buku
dan peralatan yang lain.
“Bicaaan, ayoooooo!!” seru Mio yang menggupui Bican
“Iya sebentar, aku membereskan buku ku dulu” jawab Bican
Bican dan Mio bergegas ke toko buku Timed untuk membeli buku
Matematika. Ketika sampai di lampu merah tak jauh dari toko buku tersebut, Mio
melihat sosok lelaki yang menjadi pujaan hati Bican.
“ Bican, Bican!!” seru Mio sambil menepuk lutut Bican
“Ada apa Mio?” sahut Bican
“Ada Hamkun diseberang!!” jelas Mio
Hamkun adalah sosok lelaki sebaya yang berada dilamunan Bican. Dia
sedang menunggu bis ke arah rumahnya yang masih memakai seragam khas
sekolahnya. Bagaimana Bican mengenal Hamkun berawal saat upacara penerimaan
siswa baru di SMP. Bican melihat sosok lelaki yang menurutnya memiliki wajah mirip
artis Negeri Ginseng. Ia pun tertarik pada sosok lelaki itu. Ia mengetahui nama
lelaki itu ketika berpapasan dengan Hamkun di kantin. 1 tahun setelah Bican
mengetahui nama lelaki itu adalah Hamkun, dia sering chattingan dengan Hamkun.
Sampai sampai Bican memberi hadiah pada saat ulang tahun Hamkun. Begitupun
dengan sebaliknya, Hamkun memberi sebuah boneka pada saat ulang tahun Bican.
Bican tersipu malu saat mengingat kenangan chattingannya bersama
Hamkun pada waktu SMP.
“Bicaaan, lihatlaahh!!!” seru Mio yang melenyapkan lamunan Bican.
“Ehh iya Mio, aku sudah melihatnya” sahut Bican yang kaget
Jantung Bican berdetak kencang seperti dikejar pocong. Perrcaya
atau tidak, bahwa Bican dapat melihat Hamkun setelah 2 tahun tidak bertemu
karena berbeda sekolah dan Hamkun tidak menyadari bahwa diseberang Bican
melihatnya dengan penuh kerinduan.
“Sebelum matahari berubah menjadi bulan, aku akan mengingat
kejadian ini” hati Bican menjerit.
* * *
Saat Bican tengah
melihat Hamkun. Tiba-tiba ada sososk gadis berambut panjang berkulit kuning
langsat yang mendekati Hamkun. Gadis itu mulai berbicara dan bercanda sambil
menepuk-nepuk pundak Hamkun. Bican terkejut dan hati Bican berlautkan api yang
berkobar-kobar.
“Mioooooo!!!!” geram Bican sambil memukul Mio
Kecemburuan Bican membuat Mio tersakiti.
“Auuuu!!!” jerit Mio sambil mengelus pundaknya
“Mio! Gadis itu siapa?” tanya Bican yang kesal melihat Hamkun
bercanda dengan gadis itu
“Entahlah, mungkin dia saudara perempuannya” jawab Mio
“Tapi, tapi setau aku Hamkun tidak punya saudara perempuan!!” geram
Bican
* * *
Bican dan Mio
pulang dari toko buku Timed dan menuju ke rumahnya Bican. Bican mengajak Mio
pergi ke kamarnya. Dia langsung nge-stalk akun Sosmed milik Hamkun untuk
mengetahui siapa sosok gadis yang bersama Hamkun yang dilihatnya tadi.
“with my sister 0^o^0)/ Maeda Yuko” tulisnya dalam foto yang
memperlihatkan dirinya dan gadis itu sedang menunggu bis didekat lampu merah
dimana Bican melihat mereka.
“Miooo, Mioooo!!!!” teriak Bican bahagia
“Apa sih?” jawab Mio yang sedang bergumam dengan tabletnya
“Ternyata, gadis yang bersama Hamkun tadi itu kakak perempuannya”
seru Bican sambil tersenyum lebar
“Hish, makanya jadi anak itu jangan su’udzon duluuuu” ujar Mio
sambil sedikit mendorong bahu Bican
“Yaaaa maaf, namanya..................” gumam Bican
0 komentar:
Posting Komentar